Namun demikian, hambatan besar berikutnya, sekalipun misalnya sudah memiliki lahan siap bangun, adalah anggaran membangun rumah yang terlampau besar serta waktu pembangunan yang berbulan-bulan lamanya. harga online atau harga rolling door dan harga triplekatau harga wallpaper dan harga cat besiatau harga kayu dan harga batu bataatau harga engsel pintu dan harga pasiratau harga genteng dan harga air cooleratau daftar harga Tentunya ini menjadi tantangan yang sangat menyita waktu dan perhatian.
Kalau itu, mungkin, adalah kendala bagi Anda, sekarang ada inovasi pembangunan rumah yang ekonomis dalam biaya dan efisien waktu sekaligus. Kira-kira hanya dengan tempo lima hari satu rumah hunian sudah selesai, dan itu memerlukan biaya hanya sekitar Rp70 juta rupiah saja. Jumlah pekerjanya untuk membangun juga efisien, cukup dengan empat orang tukang saja.
Adalah PT Tatalogam Lestari yang menawarkan inovasi dengan pembangunan hunian tetap hanya dalam waktu lima hari. Inovasi tersebut dinamakan “Domus” yang merupakan rumah permanen instan dan, bahkan, tahan gempa, demikian terlihat di antaranya dalam website perusahaan.
Salah satu kunci pembangunan suatu hunian menjadi lebih cepat adalah karena berbahan dasar baja ringan. Pembangunan rumah Domus ini sebenarnya sama dengan hunian pada umumnya, yaitu pondasi dengan beton. Namun, yang membedakan adalah rangka bangunan, kolom praktis, dan rangka atap menggunakan baja ringan.
Selanjutnya, Domus hunian tetap instan ini juga menggunakan kombinasi dinding bata ringan, genteng metal. Pelaksanaannya tinggal dirakit sesuai kebutuhan.
Untuk mempercepat proses, sebelum membangun, tim dari Domus akan melakukan perencanaan secara matang, disertai penggunaan material yang tepat dan teknik pengerjaan yang benar.
Digital Marketing Specialist dari PT Tatalogam Lestari pernah menerangkan: “Keunggulan dari rumah permanen instan ini adalah terjamin kokoh, hemat dan indah. Soal lokasi pembangunan tidak jadi masalah, Domus bisa didirikan di atas lahan yang terletak di perkotaan, wilayah urban, perkebunan, pertambangan, hingga daerah rawan bencana sekalipun,” ujarnya kepada media beberapa waktu lalu.
Penyelesaian satu hunian tetap selama lima hari adalah untuk rumah tipe 21. Di mana melibatkan cukup empat orang tukang.
Rumah Domus ini juga, karena kecepatannya dalam proses membangun, disebut sebagai teknologi yang cocok dalam membangun rumah bagi korban bencana alam.
Belakangan ini Tatalogam Lestari juga sudah mengembangkan pembangunan rumah tipe dua lantai, dengan harga antara Rp50 – 95 juta (tergantung tipe dan luasnya) dalam durasi pengerjaan antara 7 – 25 hari kerja. Masih relatif lebih ekonomis dibandingkan membangun rumah rangka beton.
Analis Vibiz Research Center melihat ini sebagai inovasi dan solusi dalam kendala membangun rumah. Proyek rumah Domus ini pun juga dapat dikatakan kokoh dan tahan gempa. Sangat cocok pula untuk dibangun di lokasi pemulihan bencana alam, karena gempa bumi misalnya. Sehingga masyarakat korban bencana alam tidak perlu terlalu lama tinggal di pengungsian dengan segala keterbatasannya.
Konsep pembangunan ini kurang lebih ada kemiripannya dengan program pembangunan rumah di luar negeri yang disebut dengan “prefabricated homes”, sering disebut sebagai rumah pabrikan (manufactured homes) yang sudah dikenal mungkin sejak seratusan tahun lalu di Amerika. Rumah ini biasanya diproduksi di luar lokasi lahan terlebih dahulu, lalu dikirim dan dirakit lagi di lokasinya.
Apapun itu, inovasi dan terobosan untuk pembangunan rumah di negeri ini sangat dibutuhkan dalam rangka mengejar backlog perumahan yang ada.