Selain pasokan yang masih sulit didapat, harga jagung juga masih tergolong tinggi. Ketua Umum Pinsar, Singgih Januratmoko mengatakan saat ini harga jagung masih berada di tingkat Rp 6.300 hingga Rp 6.700 per kilogram (kg). harga vimax original atau harga yurill susu detox dan harga zevit grow atau harga apartemen meikarta atau harga jam tangan dan harga rice cooker atau harga jaket bomber dan harga cincin emas atau harga mesin cuci dan harga kacamata minus Angka itu jauh dari harga normal di kisaran Rp 3.000 per kg.
"Masih mahal. Sekarang harganya Rp 6.300 hingga Rp 6.700 per kg," kata dia kepada detikFinance, Senin (21/1/2019).
Sudah Ada Impor, Peternak Curhat Masih Sulit Dapat Jagung
Lebih lanjut, mahalnya harga jagung membuat biaya produksi meningkat. Padahal, harga jual telur dan daging ayam tetap berada di kisaran Rp 18.000 per produksi.
Hal itu pun menimbulkan selisih kerugian mencapai Rp 1.000 per produksi telur dan daging ayam.
"Telur sekarang Rp 18.000 hingga Rp 19.000 per kg (harga jual) kalau daging ayam juga Rp 18.000. Nah biaya produksinya Rp 18.000. Jadi ada rugi Rp 1.000 lah," jelas dia.
Singgih pun berharap agar harga jagung sebagai bahan baku utama pakan bisa membaik dalam seminggu ke depan. Hal itu dengan adanya impor jagung yang masuk dan panen.
Mentan: Ada Impor Jagung, Tapi Juga Ekspor 380.000 Ton
Dengan begitu, biaya produksi bisa berkurang dan tidak menimbulkan kerugian bagi peternak.
"Semoga minggu depan, jagung impor (masuk) jadi harapannya jagung impor sudah masuk, panen ada dan harga normal, harga ayam naik jadi peternak nggak merugi," pungkasnya.
Sementara itu, peternak mengurangi produksi dengan mengurangi masuknya anak ayam atau DOC yang masuk ke dalam kandang dan menjual ayam potongnya.